Kawasan Industri Rawan Bencana Pasca Tsunami

Cilegon, beritaindonesianet – Kawasan industri merupakan salah satu tempat yang dikhawatirkan menjadi sumber bencana di saat gempa dan tsunami terjadi di wilayah Kota Cilegon, Banten. Karena itu, para pelaku industri, buruh, dan masyarakat sekitar harus waspada dan mempersiapkan diri dengan pelatihan kebencanaan, sehingga jika terjadi bencana sebenarnya mereka sudah mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan.

“Di kawasan industri ini, resiko yang muncul malah lebih kompleks karena jika terjadi gempa dan tsunami, kemungkinan akan terjadi kebocoran zat kimia bisa terjadi. Apalagi banyak perusahaan di sini yang merupakan perusahaan kimia,” ujar Danlanal Banten Kol. Pol (P) Julianto, Senin (24/8).

Danlanal mengingatkan agar kalangan industri tidak meremehkan pelatihan tsunami. Apalagi mengingat potensi tsunami di Banten cukup besar yang disebabkan megatras yang siklusnya terjadi 200 tahun sekali dan meletusnya Gunung Anak Krakatau. “Kami di sini Lanal Banten dan Koarmabar ingin mensinergiskan antara prosedur dan perlengkapan yang ada di kami dengan pihak perusahaan dan instansi pemerintahan. Di sini kami mengerahkan helikopter, lima KRI, pasukan katak, dan perlengkapan SAR lainnya.”

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Komari, mengingatkan tidak hanya kalangan industri tetapi juga semua pihak agar selalu waspada dan siap dalam menghadapi kebencanaan. “Jadi kalau sudah mengikuti pelatihan seperti ini, semua pihak sudah mengerti fungsinya masing-masing.”

Dalam simulasi tsunami ini, diceritatakan tentang gempa bumi berkekuatan 8,5 skala richter yang terjadi di perairan Selat Sunda, tepatnya di kordinat 07º53’00″E – 104º04’00″E kedalaman 10 km hingga 125 km Barat Daya Labuan, Pandeglang, yang kemudian menyebabkan tsunami. Akibatnya, ratusan ribu masyarakat yang tinggal di pesisir pantai panik dan berlarian. Terutama di kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, masyarakat dan para pelaku industri langsung menyelamatkan diri. Para anggota tim SAR yang terdiri dari anggota TNI Koarmabar, Lanal Banten, BPBD Provinsi Banten, pihak industri, dan semua anggota tim SAR lainnya langsung melakukan pemantauan dan pertolongan baik melalui udara, darat, dan laut. Meskipun banyak korban berjatuhan, tetapi banyak juga korban yang berhasil diselamatkan anggota Tim SAR (hen)

IMG-20150824-WA046

IMG-20150824-WA041

IMG-20150824-WA044