- Kongres Persatuan PWI Segera Digelar, Hendry-Zulmansyah Sepakati SC dan Peserta
- HUT ke25, LPM Banten Usulkan Perda dan Pergub Banten yang Atur Keberadaan LPM Secara Berjenjang
- PWI Kota Tangsel Periode 2025-2028 Resmi Dilantik, Usung Profesionalisme dan Soliditas
- Ombudsman Banten Awasi Penilaian Kompetensi dan Potensi ASN Pemprov Banten
- Maksimalkan Kinerja, Gubernur Banten Andra Soni: Perkuat Komunikasi dan Kerja Kolektif
Pernikahan Anak di Pandeglang Tinggi

Pandeglang – Kasus pernikahan anak di Kabupaten Pandeglang, banten, ternyata tinggi. hal ini salah satunya disebabkan faktor ekonomi dan budaya yang menyebabkan sejumlah orang tua cepat penikahkan anaknya.
Masuknya kabupaten pandeglang sebagai salah satu daerah yang memiliki kasus pernikahan anak tinggi menjadi perhatian di kementrian pemberdayaan dan perlindungan anak atau PPA.
Berdasarkan keterangan asisten deputi partisipasi media kementrian pemberdayaan perlindungan anak fatahilah, banyaknya kasus pernikahan anak ini harus bisa dipetakan oleh dinas pemberdayaan perempuan di daerah.
Dengan cara ini diharapkan nantinya bisa diketahui apa saja yang harus dilakukan dinas agar bisa meng-eliminir dengan treatmen yang pas, dan juga bisa mensosialisasikan ke masyarakat agar mau menyekolahkan anaknya.Ujar Fatahilah, asisten Deputi Partisipasi Media Kementrian PPA
Sementara Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana atau Kabid PPA DP3AKKB Provinsi Banten erminiwati mengungkapkan jika banyak kasus di pandeglang orang tua yang menikahkan anaknya karena faktor ekonomi dan adanya anggapan anak perempuan yang tidak perlu berpendidikan tinggi. padahal pernikahan ini bukan menjadi pemecahan masalah tetapi malah menimbulkan masalah baru.Ungkap kabid PPA DP3AKKB Prov Banten.
Menurut Erminiwati, pihaknya saat ini sedang giat mensosialisasikan kepada masyarakat, terutama di daerah selatan kabupaten pandeglang, tentang dampak pernikahan anak, baik terhadap kesehatan reproduksi anak maupun terhadap tingkat perekonomian anak itu sendiri di saat berkeluarga.
karena itu ia berharap agar orang tua bisa menunda menikahkan anak mereka hingga anak tersebut siap dalam reproduksi maupun perekonomian.Tandasnya.(man)