- Kongres Persatuan PWI Segera Digelar, Hendry-Zulmansyah Sepakati SC dan Peserta
- HUT ke25, LPM Banten Usulkan Perda dan Pergub Banten yang Atur Keberadaan LPM Secara Berjenjang
- PWI Kota Tangsel Periode 2025-2028 Resmi Dilantik, Usung Profesionalisme dan Soliditas
- Ombudsman Banten Awasi Penilaian Kompetensi dan Potensi ASN Pemprov Banten
- Maksimalkan Kinerja, Gubernur Banten Andra Soni: Perkuat Komunikasi dan Kerja Kolektif
Ketua Tim Pembina Posyandu Tinawaty Andra Soni: Posyandu Wadah Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan

SERANG.beritaindonesianet – Ketua Tim Pembina Posyandu Tinawaty Andra Soni mengatakan, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) menjadi wadah partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan. Relawan Posyandu sangat penting dan strategis karena pembangunan dilaksanakan dari tingkat dasar desa.
Hal itu diungkap Tinawaty saat membuka Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa/ Kelurahan di Gedung PKK Provinsi Banten KP3B Curug, Kota Serang, Selasa (15/4/2025).
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa/ Kelurahan saya buka,” ucapnya.
“Terima kasih kepada para kader dan para ketua pembina Posyandu desa/ kelurahan yang telah hadir,” tambahnya.
Dikatakan, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa/ Kelurahan merupakan kegiatan pertama Posyandu di tahun 2025. Dibagi dalam tiga batch dalam tiga hari, hari pertama untuk Kabupaten Lebak.
Masih menurut Tinawaty, pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pada enam standar pelayanan minimal (SPM) Posyandu. Yakni:Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum Linmas), serta Sosial.
“Selama ini pelayanan Posyandu hanya di bidang kesehatan,” ungkapnya.
Diungkapkan, peningkatan kapasitas Posyandu akan menjadi kegiatan berkelanjutan khususnya untuk daerah-daerah yang memerlukan perhatian pada tingkat kemiskinan, perumahan dan permukiman, sosial, pendidikan, dan lainnya.
Tinawaty optimis, meski di tingkat desa/ kelurahan, untuk koordinasi tidak akan mengalami hambatan. Pasalnya, para istri kepala daerah secara otomatis menjadi ketua tim pembina Posyandu. “Untuk koordinasi dari lini terbawah pun sudah berjenjang. Tinggal aplikasi ke bawahnya harus diawasi, dan saya juga akan terjun langsung,” ucapnya.
“Insya Allah. Semoga diberi kesempatan dan kesehatan untuk bertemu dengan para kader Posyandu. Provinsi Banten harus lebih maju, lebih arif untuk ibu dan anak serta dalam pemberdayaan perempuan,” pungkas Tinawaty.
Sebagai informasi, pada Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa/ Kelurahan itu, para kader mendapatkan pelatihan dalam pengelolaan perpustakaan dari Perpustakaan Daerah Provinsi Banten. Juga pelatihan pemadaman kebakaran khususnya pada masalah kompor gas dari tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Provinsi Banten.(*/hen)