Protes Penunjukan PLT RT Tidak Jelas, Ibu-Ibu Geruduk Kantor Kelurahan
BANDARLAMPUNG, beritaindonesianet-
Tidak terima, Ibu-ibu warga RT 038 geruduk kantor kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Bentung Selatan, Bandarlampung, pada Rabu (19/01/2022) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka protes terkait ketidak jelasan penunjukan pelaksana tugas (PLT) ketua RT 038 Lingkungan 3, yang dilakukan secara sepihak oleh lurah dan meminta agar lurah segera mengadakan pemilihan ketua RT yang baru.
Salah satu warga RT 038 Lingkungan 3, Dini mengatakan, ia dan ibu-ibu datang ke Kantor Kelurahan Pesawahan karena sudah tiga kali meminta untuk diadakan pemilihan RT baru, pasca meninggalnya ketua RT yang lama. Namun tidak ditanggapi oleh lurah Pesawahan.
“Selain itu, kita juga tidak terima adanya Plt RT bernama Roni yang di tunjuk secara sepihak, tanpa melalui pemilihan,”kata Dini saat diwawancarai di Kantor Kelurahan Pesawahan.
Menurutnya, PLT RT yang ditunjuk itu melalui dua orang kaki tangannya secara diam-diam meminta dukungan dan tanda tangan dari beberapa warga RT 038 Lingkungan 3, untuk penujukan PLT ketua RT. Tak hanya itu, Roni dan kaki tangannya, secara terang-terangan mengaku sebagai ketua RT yang baru.
“Roni berani menunjukan surat yang ditandatangi pak Lurah, memiliki cap atau stempel RT dan memberitahu warga kalau dia lah RT nya. Itu sebabnya, kami protes karena secara prosedur pengganti RT harus melalui pemilihan. Sudah ada dua warga yang mencalonkan diri sebagai RT yakni, pak Masri dan pak Rusli, untuk kami menemui pak Lurah meminta diadakan pemilihan RT baru. Alhamdulillah, tadi pak Lurah mengatakan pemilihan RT 038, akan diadakan pada Jumat (21/01/2022) atau Sabtu (22/01/2022),” ungkap Dini yang dibenarkan oleh Wati.
Terpisah, Ketua LPM Kelurahan Pesawahan, Andi menerangkan, setelah pihaknya menerima keluhan dari ibu – ibu, pihaknya akan segera bermusyawarah dengan lurah untuk melaksanakan pemilihan RT 038 yang baru.
Untuk diketahui, tambahnya, dalam pemilihan RT, tidak ada anggarannya. Anggaran seperti penyewaan tarub dan konsumsi, itu didapat dari sumbangan para RT sekitar Rp 500 ribu.
“Jumlah Rp 500 ribu itu cukup, untuk penyelenggaraan pemilihan RT, sesuai intruksi pak Lurah Jumat atau Sabtu. Untuk lokasi, lebih pantas di selenggarakan di tempat terbuka seperti, lapangan atau halaman. Intinya ini hanya kesalah pahaman, karena tidak ada prosedur yang boleh menggantikan pak RT adalah Istrinya. Kedepannya, saya akan berupaya untuk mebgadakan pelatihan RT dan istri atau suaminya bagaimana cara menyelesaikan permasalah yang terjadi di RT masing-masing. Jangan saya terus,” terangnya. (Ilham)
