Berita AktualBerita Daerah

Warga Tanggamus Diimbau Waspadai Dampak Badai La Nina

KOTAAGUNG, beritaindonesianet- BPBD Tanggamus meminta masyarakat waspada dampak badai La Nina yang akan membuat curah hujan tinggi selama dua bulan.

Menurut Darsun, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus, harapannya dengan permintaan waspada. Maka dampak bencana alam dari intensitas hujan yang tinggi bisa dikurangi.

“Kami minta masyarakat waspada karena mulai saat ini curah hujan tinggi. Kewaspadaan itu untuk minimalisir dampak bencana yang bisa timbul,” kata Darsun. Rabu (21/10).

Ia mengaku, saat ini terjadi badai La Nina, yakni badai di perairan Pasifik. Akibatnya curah hujan di Indonesia tinggi, termasuk di dalamnya juga Tanggamus.

Badai La Nina diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan yakni November dan Desember. Selama itu maka intensitas hujan akan tinggi. Dan itu sudah mulai terlihat sekarang ini.

Sebab untuk Indonesia, saat ini pun sudah memasuki masa pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan. Maka hujan mulai turun dan dampak El Nina intensitas hujannya jadi lebat.

Selanjutnya kondisi di Tanggamus adalah daerah rawan bencana akibat hujan, berupa banjir, dan longsor. Kerawanan itu tersebar merata di 20 kecamatan di Tanggamus.

Untuk lokasi rawan banjir ada di Kecamatan Semaka, Wonosobo, Bandar Negeri Semong, Kota Agung Barat, Kota Agung, Kota Agung Timur, Talang Padang, Pugung, Limau, Kelumbayan Barat, Kelumbayan.

Lalu untuk rawan longsor di Kec. Semaka, Kota Agung Barat, Kota Agung Timur, Gisting, Pulau Panggung, Ulu Belu, Bulok, Limau, Cukuh Balak, Kelumbayan Barat, Kelumbayan.

Titik rawan banjir di sepanjang aliran sungai, baik sungai besar dan kecil, dataran rendah. Banjir bisa datang karena meningkatnya volume air, air mengalir dari daratan tinggi, dan drainase yang tersumbat.

Untuk titik rawan longsor di dataran tinggi dan daerah sekitar di bawahnya yang lebih rendah.

Darsun mengaku, pihaknya selalu dan sudah bersiaga terdapat ancaman dampak badai El Nina. Untuk internal BPBD ada tim reaksi cepat (TRC) dan juga tergabung dengan intansi lainnya untuk penanganan bencana.

“Kami sudah siaga dan setiap hari ada jadwal piket 24 jam. Jadi saat ada laporan bencana bisa segera turun langsung mengeceknya dan menentukan langkah penanganan,” ujar Darsun.

Ia juga minta agar masyarakat juga segera lapor ke aparat pekon saat mendapati bencana. Selanjutnya aparat pekon koordinasi ke kecamatan dan BPBD.

Harapannya juga aparat pekon aktif melapor saat ada bencana. Supaya bisa diketahui pasti bencana tersebut dan BPBD siap koordinasi dengan instansi terkait lainnya.(*).

beritain

Berita Indonesia Net adalah media online yang menyajikan berbagai informasi umum di seluruh dunia. Media ini diharapkan bisa menjadi jembatan informasi yang bermanfaat bagi seluruh pembaca, sesuai dengan mottonya "Bersama Anda, berbagi Informasi"