Berita AktualBerita Internasional

Remaja Simpatisan ISIS Memohon Belas Kasihan Inggris

Internasional – Remaja putri asal Inggris yang bergabung dengan ISIS ketika usianya 15 tahun, Shamima Begum, memohon belas kasih pemerintah negaranya pada Kamis (21/2). Ia meminta agar pihak pemerintah mempertimbangkan kembali keputusan mencabut kewarganegaraannya.

“Saya meminta mereka bersedia mempertimbangkan ulang kasus saya dengan lebih berbelas kasih,” kata Begum dilansir dari AFP.

Pada 2015 silam, Begum kabur untuk bergabung dengan ISIS bersama dua teman sekolahnya. Kini, berusia 19 tahun, ia berpisah dari suaminya yang seorang pejuang ISIS yang Belanda, menjadi seorang pengungsi hanya berdua dengan bayi yang baru saja dilahirkannya di pekan lalu, sementara ISIS menghadapi kekalahan. Ia telah kehilangan dua anak terdahulu dalam beberapa bulan terakhir, dan hanya ingin pulang.

Menyebut akan memasukkan permohonan menjadi warga negara Belanda, Begum pun memiliki sedikit kemungkinan karena ketatnya peraturan di sana.

Pengacara keluarganya, Tasnime Akunjee, memandang keputusan Inggris itu terlalu beresiko karena kini Begum terancam tak memiliki kewarganegaraan. Surat kabar The Guardian menyatakan Akunjee akan terbang ke kamp pengungsian di Suriah guna menemui Begum dan meminta izin untuk membawa putranya kembali ke Inggris, sementara kasus ini berjalan.

“Saya berharap saya dapat memberinya opsi, menjelaskan beberapa hal kepadanya. Kami menginginkan kesepakatan dan persetujuannya,” kata Akunjee.

Namun Begum telah mengatakan tak akan mengizinkan putra ketiganya itu meninggalkan Suriah tanpanya. Remaja yang tadinya disebut tak menunjukkan tanda penyesalan sedikit pun dengan keputusannya bergabung di ISIS, kini berubah pikiran.

“Saya bersedia berubah,” katanya.

Keluarga Begum sebenarnya berasal dari Bangladesh, tetapi pada Rabu (20/2) negara itu telah menyatakan bahwa dirinya tak memiliki kewarganegaraan Bangladesh.

Seiring dengan jatuhnya ISIS dan kondisi yang semakin memburuk di Suriah, negara-negara di Eropa menghadapi dilema dengan warganegara mereka yang bersimpati pada ISIS, seperti kasus Begum. (rea/cnn)