Jawa Timur – Persatuan Emak-Emak Prabowo Sandi (Permak Bodi) memberikan sumbangan uang sebesar Rp 7 juta untuk dana kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Senin (3/12). Dana sumbangan yang dibagi dalam dua toples plastik itu diberikan di acara ‘Penguatan Ekonomi Lokal bersama Cak Sandi‘ di Sidokumpul, Gresik, Jawa Timur.
”Kami berikan uang ini untuk kampanye bapak dan Pak Prabowo. Kami ikhlas pak,” kata perwakilan Permak Bodi, Bilqis kepada Sandiaga Uno, seperti dikutip dari Antara, Senin (3/12).
Sandi mengaku senang mendapat sumbangan dana kampanye dari kaum emak-emak. Ia berterima kasih dan berjanji akan memanfaatkan dana sumbangan tersebut untuk kampanye Prabowo-Sandi.
Ia tidak mempersoalkan besar-kecilnya sumbangan yang diberikan oleh masyarakat. Tapi, pengorbanan dan keikhlasan emak-emak dalam memberikan dana sumbangan kampanye telah membuatnya merasa terharu.
Mantan wakil gubermur DKI ini berjanji akan melaporkan sumbangan kampanye dari masyarakat tersebut. Ini bukan kali pertama Sandiaga menerima sumbangan dari kota yang dikunjunginya untuk menyerap aspirasi. Nilai nominalnya bervariasi dari satu hingga Rp 10 juta.
Sandiaga sebelumnya juga merasa terharu ketika menerima uang sumbangan Rp 10 juta dari relawan. Ia menerimanya saat makan pagi di Saoto Bathok Candi Sari, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (16/11).
”Kami memberikannya dengan ikhlas. Semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Ketua Umum Komunitas Masyarakat Santri (Komas), Ustaz Muhammad Faiq Hafiq, seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/11).
Faiq mengatakan pemberian uang tersebut untuk membantu kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Komas menggalang dana tersebut pada Jumat itu juga.
Saat berada di Bandung pada Rabu (14/11), Sandiaga mengaku kekurangan dana untuk kampanye pada lima bulan tersisa menjelang Pilpres 2019. Terutama, dana untuk memenuhi kebutuhan pembuatan dan distribusi alat peraga kampanye (APK).
Sandiaga menyebutkan kebutuhan untuk pembuatan dan distribusi APK mencapai 20-30 persen dari dana kampanye. Ia mengaku kekurangan dana untuk pengadaan APK di daerah-daerah. (ant)