Berita AktualBerita Daerah

Bangun Tol Serang – Panimbang, Pemerintah Pinjam Duit ke China

Jakarta – Pemerintah bakal mengajukan pinjaman kepada China sebesar Rp3,50 triliun untuk pembangunan konstruksi jalan tol Serang—Panimbang, Banten sepanjang 33 kilometer.

Pembangunan jalan tol sepanjang itu menjadi bagian pemerintah dari total 83,68 kilometer jalan tol Serang—Panimbang. Selebihnya dibangun oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang, badan usaha jalan tol (BUJT) yang mendapat konsesi jalan tol tersebut.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Sugiyartanto mengatakan bahwa keberadaan jalan tol tersebut akan menjadi akses utama ke kawasan ekonomi khusus pariwisata Tanjung Lesung, Banten.

“Kami baru ajukan loan ke China untuk yang 33 kilometer. Progres [porsi] BUJT sendiri cukup signifikan karena tidak ada deviasi dari schedule yang mereka tetapkan,” ujarnya, pekan lalu.

Menurut Sugiyartanto, Ditjen Bina Marga tengah menyusun detail engineering design untuk jalan tol yang menjadi porsi pemerintah. Kontrak pembangunan jalan tol tersebut diperkirakan bisa ditandatangani pada medio 2019.

Sugiyartanto menuturkan bahwa fasilitas pinjaman dari China sudah tersedia. Namun, Kementerian PUPR harus menyelesaikan tahapan progres yang menjadi salah satu persyaratan.

Fasilitas tersebut merupakan bagian dari komitmen yang sudah disepakati Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah China pada 2015. Ruas lain yang dibiayai pinjaman dari China antara lain Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu), Manado—Bitung, Ngawi—Kertosno, dan Balikpapan—Samarinda.

Pinjaman dari China merupakan sumber baru dalam pembiayaan jalan tol Serang—Panimbang porsi pemerintah.

Sebelumnya, Kementerian PUPR berniat menggunakan anggaran negara dengan skema ketersediaan layanan atau availability payment.

Skema ketersediaan layanan merupakan pembayaran secara berkala oleh menteri/kepala lembaga/kepala daerah kepada badan usaha pelaksana atas tersedianya layanan infrastruktur sesuai dengan kualitas dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Berubahnya skema pendanaan dari rencana semula lewat ketersediaan layanan menjadi pinjaman dari China membuat pemerintah harus terlebih dahulu menyiapkan dokumen pelelangan.

Pasalnya, dalam pinjaman bilateral dengan China disyaratkan untuk melakukan lelang terlebih dahulu baru kemudian mengajukan pinjaman untuk pembangunan.

Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), per 8 November 2018, progres pembebasan lahan telah mencapai 54%, sedangkan progres konstruksi sebesar 14%.

Pembangunan jalan tol Serang—Panimbang terbagi menjadi tiga seksi, yaitu seksi 1 Serang—Rangkasbitung (26,50 kilometer), seksi 2 Rangkasbitung—Bojong (33 kilometer), dan seksi 3 Bojong—Panimbang (24,41 kilometer).

Adapun, jadwal konstruksi bagian PT Wijaya Karya Serang Panimbang ditargetkan rampung pada September 2019 dan sudah dapat beroperasi pada tahun yang sama.

Nilai investasi proyek yang dikerjakan oleh anak usaha PT Wijaya Karya Tbk. itu adalah Rp5,30 triliun, sedangkan yang dikerjakan pemerintah mencapai Rp2,04 triliun. (red/bis)