- Kongres Persatuan PWI Segera Digelar, Hendry-Zulmansyah Sepakati SC dan Peserta
- HUT ke25, LPM Banten Usulkan Perda dan Pergub Banten yang Atur Keberadaan LPM Secara Berjenjang
- PWI Kota Tangsel Periode 2025-2028 Resmi Dilantik, Usung Profesionalisme dan Soliditas
- Ombudsman Banten Awasi Penilaian Kompetensi dan Potensi ASN Pemprov Banten
- Maksimalkan Kinerja, Gubernur Banten Andra Soni: Perkuat Komunikasi dan Kerja Kolektif
Gunung Merapi Bergemuruh dan Keluarkan Gumpalan Asap
Sleman – Gunung Merapi mengeluarkan letusan freatik yang dapat dilihat mata seperti gumpalan asap putih pada Jumat (11/5/2018). Kondisi itu sempat membuat panik masyarakat yang tinggal sekitaran Gunung Merapi.
Letusan itu diawali suara gemuruh disusul gempa yang dirasakan hampir seluruh rumah di sekitaran kaki Gunung Merapi. Kondisi itu membuat masyarakat sempat panik dan memilih untuk ke luar dari rumah.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus melaporkan kondisi Gunung Merapi dari berbagai sudut. Sayang, belum ada pernyataan resmi dari BPPTKG.
Namun, jika diihat dari laporan-laporan visual yang ditangkap, status Gunung Merapi masih terbilang normal. Termasuk, dari laporan visual Gunung Merapi terdekat yaitu dari Stasiun Pasar Bubar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sudah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Tapi, BPBD mengimbau agar masyarakat dapat menjauhi Gunung Merapi dengan radius sekitar tiga kilometer dari puncak.
Meski begitu, BPBD DIY telah melakukan penanggulangan sementara dengan membagikan masker kepada masyarakat sekitar. Terutama, kepada masyarakat yang berada di daerah atas Kabupaten Sleman.
Kondisi terakhir sekitaran lokasi bunker yang ada di Kecamatan Cangkringan sudah terjadi hujan pasir. Sebagian besar Kecamatan Pakem tampak mendung akibat hujan abu plus pasir yang terjadi.’
Sampai saat ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih melakukan analisas secara detail. Kemungkinan Jum’at (11/5/2018) siang baik BPPTKG, BMKG maupun BPBD akan mengeluarkan pernyataan resminya. (Wahyu Suryana).(rol)