Akathisia: Efek Samping Obat Antispikotik Yang Harus Segera Ditangani

Kesehatan – Akathisia adalah suatu gejala berupa perasaan gelisah, tidak bisa diam, dan dorongan tidak terkendali untuk menggerakkan tubuh. Ini terjadi sebagai efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu. Simak informasi seputar penyebab, gejala dan cara penanganan akathisia berikut ini!

Akathisia adalah suatu gangguan pergerakan di mana terdapat gerakan yang dilakukan terus-menerus tanpa istirahat. Ini merupakan efek samping dari obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati gangguan kesehatan mental, seperti gangguan bipolar, skizofrenia, dan depresi berat.

Berdasarkan perjalanan penyakitnya, akathisia dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Akathisia akut

Gejala muncul segera setelah mengonsumsi obat antipsikotik, dan berlangsung selama kurang dari enam bulan.

  • Akathisia kronis

Gejala berlangsung lebih lama dari enam bulan.

  • Akathisia tardif

Gejala baru muncul beberapa bulan atau beberapa tahun setelah mengonsumsi obat antipsikotik.

Gejala Akathisia

Gejala utama akathisia adalah perasaan gelisah dan dorongan tidak terkendali untuk bergerak. Gejala lainnya berupa:

  • Rasa tidak sabar
  • Panik
  • Mudah marah

Karena adanya rasa gelisah dan dorongan yang tidak terkendali untuk bergerak, umumnya penderita akathisia akan melakukan gerakan berulang seperti:

  • Berjalan mondar-mandir.
  • Mengayun-ayunkan tangan dan seluruh tubuh, baik sambil berdiri atau duduk.
  • Memindahkan beban badan dari satu kaki ke kaki lainnya (ketika berdiri).
  • Menyeret kaki sambil berjalan.
  • Mengangkat lutut seperti sedang baris-berbaris.
  • Mengulurkan kaki atau mengayunkan kaki sambil duduk.

Waspadai Penggunaan Obat-Obatan Penyebab Akathisia

Obat-obatan yang dapat menyebabkan efek samping berupa akathisia adalah jenis obat antipsikotik, antara lain chlorpromazine, fluphenazine, haloperidol, dan aripiprazole. Obat penurun tekanan darah golongan calcium channel blocker, antidepresan, dan obat pereda mual dan muntah juga dapat menyebabkan akathisia.

Tidak semua pengguna obat antipsikotik akan mengalami akathisia. Setidaknya 20 hingga 75 persen orang yang mengonsumsi obat ini akan mengalami efek samping, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah memulai pengobatan.

Hingga kini, belum bisa dipastikan mengapa efek samping ini bisa terjadi. Beberapa ahli berasumsi bahwa efek samping ini terjadi karena obat antipsikotik memblokir reseptor otak yang sensitif terhadap dopamin. Dopamin merupakan zat kimia otak penting yang berfungsi sebagai pengantar pesan untuk membantu mengendalikan gerakan. Zat kimia otak lain, termasuk asetilkolin, serotonin, dan GABA, mungkin juga berperan dalam efek samping ini.

Faktor Risiko Akathisia

Risiko mengalami akathisia akan meningkat jika menggunakan obat antipsikotik generasi lama dengan dosis yang tinggi. Selain itu, risiko akathisia juga lebih tinggi pada orang dewasa dan lansia, serta bila menaikkan dosis obat secara tiba-tiba.

Beberapa kondisi medis yang disebut-sebut terkait dengan risiko terjadinya akathisia, antara lain:

  • Penyakit Parkinson.
  • Ensefalitis (radang otak).
  • Cedera otak traumatis.

Penanganan Medis Akathisia

Orang yang mengalami akathisia perlu mendapatkan pertolongan medis segera saat mulai menunjukkan gejala. Dalam kebanyakan kasus, dokter mungkin akan menurunkan dosis obat atau mengganti obat tersebut dengan jenis obat lain yang tidak berisiko menyebabkan akathisia.

Sejauh ini, belum terdapat pengobatan untuk menyembuhkan akathisia. Namun untuk membantu meringankan gejala, dokter akan meresepkan obat tambahan, seperti obat penenang golongan benzodiazepin, obat penurun tekanan darah, obat antikolinergik, atau obat untuk penyakit Parkinson. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin B6 juga dapat membantu meredakan gejala akathisia. Kendati demikian, tidak semua kasus akathisia bisa diatasi dengan obat-obatan tersebut.

Meskipun terkesan ringan, akathisia adalah kondisi yang perlu mendapat penanganan sesegera mungkin. Jika terlambat atau tidak diobati, kondisi ini akan menimbulkan stres, gangguan perilaku, psikosis berat, hingga menimbulkan pikiran untuk bunuh diri atau melakukan tindak kekerasan. Jadi, apabila gejala akathisia muncul setelah penggunaan obat-obatan tertentu, segeralah konsultasikan ke dokter.(ad)