Berita AktualBerita Daerah

PTSL 2018, BPN Banten Targetkan 400 Ribu Bidang

Serang – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Agraria, Tata Ruang/Badan Perta­nahan Nasional (ATR/BPN) Banten, Yusuf Purnama, opti­mistis dapat menuntaskan pro­gram Pendaftaran Tan­ah Sistematis Lengkap (PT­SL). Hal ini dikatakan Yusuf di sela sela pelantikan sejumlah Kepala Seksi, Kasubsi dan pengawas di salah satu hotel berbintang, di Kota Serang, Jum’at (23/3/2018).

Pihaknya menargetkan 400 ribu bidang dan ditambah redistrbusi tanah 8 ribu bidang tahun 2018 yang tersebar di delapan Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten.

“Insya Allah program PTSL ya­ng ditargetkan seba­nyak 400 ribu bidang dan ditambah redis 8 ribu bidang tahun ini akan tuntas,” tegas Yusuf.

Keyakinan itu disampaikan Yusuf, mengingat target PTSL pada 2017 lalu sebanyak 274 ribu bisa te­r­e­a­li­sasi lebih cepat dari target awal.

”Teman teman di kantor Pertanahan Kota dan Kabupaten sudah berpengalaman dalam menyelesailan program PTSL 2017,sehingga untuk target tahun 2018 ini meski ada kenaikan hanpir 100 persen,kami sangat yakin bisa selesaai lebih cepat dari terget di bulan November 2018,” terangnya.

Menurut mantan Kakanwil BPN Bangka Belitung ini, agar target tersebut dapat tercapai, maka dituntut rencana kerja yang baik dari seluruh kepala kantor Pertanahan, agar beban yang telah diberikan dapat te­rcapai semaksimal mung­kin.

“Tidak ada alasan kekurangan pegawai atau ku­rang peralatan lagi, karena sekarang semuanya sudah lengkap. Semunya ditun­tut dapat me­lakukan inovatif, kre­atif dan ini­siatif dari ke­pala kantor Per­tanahan, sehingga target yang telah dite­tapkan tersebt bisa terlaksana dengan baik,” ung­kapnya.

Yusuf mengaku sedih,jika ada pihak yang menuding program penerbitan sertifkat gratis ini adalah proyek ngibul. Sebab, pegawai BPN berjibaku siang malam untuk dapat menyelesaikan penerbitan sertifkat milik warga sebagai bukti sah kepemilikan tanah.

”Kami dari BPN tidak mengerti masalah politik. Tapi, jika ada yang menuding program sertifikat gratis ini adalah proyek ngibul tentu kami sedih, karena pegawai BPN yang terlibat dalam prohra PTSL ini siang malam bekerja mengumpulkan data yuridis tanah da pengukuran,’ tuturnya. (red/man)