Berita AktualBerita Daerah

Bidan Desa dan Kader Posyadu Diimbau Pro Aktif Perhatikan Kesehatan Ibu Hamil

Serang – Kasus kematian ibu dan anak di berbagai daerah di Provinsi Banten masih saja sering terjadi. Bahkan berdasarkan data yang ada, angka kematian ibu dan anak (AKI) ini cukup tinggi sehingga menjadi perhatian serius pemerintah Provinsi Banten.

Wakil ketua DPRD Provinsi Banten yang juga ketua komisi V DPRD Provinsi Banten Ade Rossy Chaerunisa mengaku prihatin terhadap kondisi ini. Karena itu, ia yang juga mengajabat sebagai ketua pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak atau P2TP2A Provinsi Banten mengaku sangat mengandalkan bidan desa dan kader posyandu untuk memonitor kondisi warganya yang sedang dalam
kondisi hamil.

“Jadi jika ada warga yang hamil tetapi jarang memeriksakan kehamilan, bidan desa dan kader posyandu harus pro aktif untuk memeriksakan kondisi warga yang hamil ini,” ucapnya, kemarin.

Ade Rossy juga menyoroti masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak yang juga kerap kali masih terjadi di Banten. Kasus yang menjadi sorotan beberapa waktu lalu saat seorang ibu rumah tangga dan dua anaknya yang dianiaya oleh suami yang juga ayah kandung anak. Kejadian ini berlangsung di rumah mereka perumahan Puri Anggrek, Kota Serang.

Ironisnya, dampak kekerasan ini juga berpengaruh terhadap kondisi kehamilan sang istri. Sehingga saat melahirkan anak yang dikandung ternyata sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Karena itulah, selain mengandalkan bidan dan posyandu. masyarakat juga harus peduli terhadap para tetangganya sehingga jika ada kasus kekerasan yang terjadi maka bisa segera dilaporkan dan ditangani,” katanya. (hen)