Berita AktualBerita Internasional

China Salahkan AS-Korsel soal Lontaran Rudal Korut

Internasional – China mengatakan bahwa krisis di Semenanjung Korea kini sudah mencapai puncaknya setelah Korea Utara meluncurkan rudal yang melintasi Jepang. Menurut China, situasi ini memuncak justru karena provokasi Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan bahwa salah satu kegiatan AS-Korsel yang memicu amarah Korut adalah latihan militer gabungan kedua negara.

Selain itu, Beijing juga menganggap kecaman dan sanksi yang terus dijatuhkan komunitas internasional kepada Pyongyang bukan jalan keluar menghentikan ambisi rudal dan nuklir Korut yang kian mengkhawatirkan.

“Setelah begitu banyak langkah buruk [Korsel dan AS] apakah mereka merasa lebih dekat dengan penyelesaian masalah secara damai di Semenanjung Korea?” tutur juru bicara Kemlu China, Hua Chunying, kepada wartawan di Beijing.

“Fakta membuktikan bahwa tekanan dan sanksi tidak menyelesaikan masalah secara mendasar di kawasan itu,” katanya.

Menanggapi provokasi terbaru Korut, Hua mendesak seluruh pihak untuk menghindari tindakan yang bisa memperkeruh keadaan, termasuk mendesak Pyongyang menghentikan pengembangan program rudal dan nuklirnya.

Di sisi lain, Beijing juga mendesak Washington dan Seoul untuk menghentikan latihan militer gabungan kedua negara yang bisa memicu amarah Korut.

“Situasi sekarang telah mencapai titik kritis. Namun, di saat yang sama masih ada kesempatan seluruh pihak untuk membuka kembali perundingan damai,” ucap Hua.

Sejak pekan lalu, Washington bersama Seoul memang menggelar latihan militer bersama di dekat perbatasan Korut-Korsel.

Pyongyang menganggap latihan tersebut sebagai upaya invasi yang sangat provokatif dan bersumpah akan meresponsnya dengan langkah militer balasan.

Pagi ini, Korut pun meluncurkan peluru kendali ke wilayah udara Jepang sebelum jatuh di perairan Pasifik. Uji coba rudal pagi ini merupakan yang ke-14 kalinya dilakukan Korut sejak awal 2017 dan kesembilan kalinya sejak Presiden Moon menjabat pada Mei lalu. (has/cnn)