Berita AktualBerita Internasional

Korut Sebut Trump Sama dengan Hitler

Internasional – Korea Utara membandingkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Adolf Hitler, tanpa mempedulikan ketegangan yang semakin runcing antara kedua negara.

Sebelumnya, Trump menyebut rezim Kim Jing-un ‘brutal’ menyusul kematian mahasiswa AS Otto Warmbier yang harus dievakuasi secara medis dari Korut karena koma, setelah sempat ditahan selama 17 bulan akibat tudingan mencuri poster propaganda negara paling terisolasi di dunia itu.

Guna membalas Trump, Korut menyebut Trump ‘psikopat’.

Olok-olok terbaru yang menyamakan Trump dengan Hitler itu dipublikasikan dalam media Korut, KCNA, yang menulis pemerintahan Trump sebagai “Naziisme di Abad ke-21”.

Hal tersebut dikaitkan dengan pidato Trump saat inaugurasi yang mengatakan “Sejak saat ini, Amerika menjadi yang pertama.”

KCNA menulis, “Prinsip America First mengarah pada dominasi dunia melalui pendudukan militer sama seperti konsep Hitler.” Selain itu, KCNA juga menyebut bahwa Trump mengikuti langkah politik diktator Hitler untuk membagi dunia menjadi dua kategori, teman dan musuh, demi “membenarkan supresi”.

Mengutip AFP, selama ini, Korut kerap menyebut musuh negaranya dengan ungkapan vulgar. Mantan Presiden AS Barack Obama pernah disamakan dengan monyet saat menunjukkan dukungannya terhadap film The Interview yang mengkritisi pemerintahan Korea Utara.

Sebelumnya Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye disebut ‘wanita tua gila’ dan ‘pelacur’ milik ‘germo’ Obama.

Adapun, membandingkan Trump dengan Hitler dianggap sudah melewati batas. Meskipun demikian, sebutan itu juga pernah digunakan Pyongyang untuk membalas cemoohan Presiden George W Bush.

Saat itu, Bush menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il sebagai ‘tiran’. Merespons ungkapan Bush, rezim Korut menyebut Bush junior sebagai ‘tiran yang mempermalukan Hitler’ dan ‘politikus bodoh yag tidak mengerti moralitas dasar’.

Di sisi lain, pemerintahan Trump terus mendorong sanksi global atas Korea Utara terkait program nuklir dan rudal yang tak kunjung henti. Atas hal itu, KCNA merespons dengan kalimat “tidak etis dan tidak manusiawi, jauh melebihi blokade Hitler terhadap Leningrad”.

Sementara itu, pekan depan Trump akan bertemu dengan presiden baru Korea Selatan Moon Jae-In dan salah satu agenda pertemuan tersebut adalah pembahasan mengenai program rudal Korut. (les/cnn)